Yang Membuatku Senang

DAY 2 — things that make me happy

Diah Kintan P
3 min readSep 16, 2020

Ada begitu banyak hal yang membuatku senang. Dan yang membuatku senang itu kebanyakan hal-hal yang sepele. Masak-masak di rumah, pergi makan enak, jalan-jalan menghirup udara segar, memanjakan mata dengan pemandangan gunung di belakang rumah, menengok bintang yang gemerlap malam hari, kadang yang membuatku senang hanyalah tidur panjang tanpa gangguan.

Kemarin aku mendapat libur satu hari, dan aku rasa hari liburku kemarin sangat menyenangkan.

Pagiku dimulai dengan bangun tanpa alarm bertubi-tubi. Setelah bangun aku sempat membuat sarapan telur dadar. Memakan sesuatu yang hangat karena baru matang itu sangat nikmat rasanya, aku akhir-akhir ini selalu makan overnight oats, enak dan sehat memang, tapi hatiku tidak ikut kenyang.

Menuju siang aku keluar untuk jalan-jalan menuju bukit di dekat rumah. Sambil mendengarkan lagu-lagu favorit aku menyusuri jalanan yang biasanya hanya kulewati dengan mobil jemputan kantor. Cukup jauh memang, kira-kira 15 menit jalan kaki. Perlu diingat ini jalan kaki ngebut ya, bukan jalan kaki santai. Setelah hampir sampai tempat tujuan, aku menyempatkan diri untuk beli es krim. Memang paling enak makan es krim saat cuaca sudah mulai dingin.

bukan es krim matcha

Sambil makan es krim, aku berjalan lagi untuk mendaki bukit. Bukit ini terkenal memang di antara wisatawan yang mampir ke Hakone; Sengokuhara no susuki. Susuki adalah bahasa Jepang dari silver grass, sayang aku tidak yakin bahasa Indonesianya apa. Mungkin semacam ilalang?

awan mendung di kejauhan

Saat mendaki bukit aku sebenarnya terus berpikir, perlu nggak sih mendaki sampai ke ujung? Aku selalu penasaran apakah aku bisa benar-benar naik lalu menuruni bukit lagi, dan menembus hutan menuju ke suatu tempat. Rasa penasaranku terjawab di sekitar 100 meter terakhir pendakianku karena ternyata jalannya buntu. Aku sedikit kecewa, tapi aku juga sebenarnya tidak bisa membayangkan kalau terus ada jalan panjang karena di daerah sekitar situ banyak babi hutan.

aku senang sekali melihat pohon-pohon hijau

Setelah sampai di ujung jalan aku putar balik lalu menuruni bukit dengan sedikit bergegas karena sudah mulai haus. Di seberang jalan ada toko oleh-oleh khas Hakone, di lantai duanya ada kafe. Aku langsung memesan matcha latte dan duduk-duduk sambil menyusun rencana soal apa yang harus aku lakukan berikutnya.

Aku selalu belanja kebutuhan mingguan saat libur, dan karena isi kulkas sudah habis tak bersisa aku harus pergi berbelanja hari itu. Jarak dari kafe tempatku berada saat itu hingga ke supermarket terdekat cukup jauh. Kira-kira setengah jam jalan kaki. Karena kakiku sudah mulai lelah dan aku masih harus jalan pulang membawa belanjaan yang tidak ringan, maka aku naik bus untuk ke supermarket.

Tidak ada yang spesial dari kegiatan berbelanja hari itu, aku harus menghemat pengeluaran jadi aku tidak membeli macam-macam. Tapi hatiku goyah saat melihat ada food truck yang jualan pizza. Kemudian uang 2.368 yen itu melayang begitu saja.

Aku sudah sangat bahagia membayangkan akan makan pizza setelah pulang nanti. Tapi ternyata masih ada kejutan lain, sepucuk surat dari Indonesia yang kutunggu sampai! Tambah senang lagi karena perangkonya teramat lucu, potongan komik Si Buta dari Gua Hantu.

Hari yang panjang itu ditutup dengan sedikit olah raga dan menulis satu unggahan. Kadang aku perlu istirahat penuh seharian tidak melakukan apa-apa, kadang aku perlu melakukan banyak hal produktif supaya merasa hidup. Yang jelas aku harus melakukan apa-apa saja yang membuatku senang supaya tidak menderita berkepanjangan.

Hakone, 16 September 2020

--

--

Diah Kintan P
Diah Kintan P

Written by Diah Kintan P

Turning the chaos inside my head into well-arranged words. Writing to keep my sanity.

No responses yet