Tentang Perpisahan

Diah Kintan P
1 min readSep 5, 2020

--

Beberapa waktu lalu aku terus memikirkan satu pertanyaan. Pertanyaan yang teramat sangat mengganggu. Bagaimana caranya mengakhiri sesuatu yang tidak pernah benar-benar dimulai? Sesuatu yang tanpa nama, tanpa ikatan, sesuatu yang bahkan keberadaannya mungkin tidak pernah benar-benar diakui.

Apakah kau benar-benar menyukaiku? Aku rasa jawabannya adalah ya dan tidak. Ya, mungkin kau memang benar menyukaiku. Tapi kamu tidak benar-benar menyukaiku untuk mau berkorban untukku. Dan apakah aku benar-benar menyukaimu? Kurasa jawabanku sama.

Photo by Owen Spencer on Unsplash

Aku kira kehilanganmu akan terasa seperti ledakan besar yang menghancurkan hatiku berkeping-keping, nyatanya kepergianmu malah seperti gelembung sabun yang pecah; menghilang dalam sepersekian detik, tidak memberikanku ruang untuk memproses apa yang terjadi.

Ternyata perpisahaan kita sebatas pesan tak berbalas. Tanpa sedikitpun drama. Tidak ada marah, tidak ada pertengkaran. Hanya diam. Tidak ada tangis, tidak ada rasa sedih. Yang ada hanyalah sunyi. Tidak ada yang terputus karena memang tidak pernah ada yang benar-benar terjalin.

Semua berakhir begitu saja. Tanpa penjelasan, tanpa berpamitan. Kamu hanya tidak membalas pesan. Menghilang.

Hakone, 5 September 2020

--

--

Diah Kintan P
Diah Kintan P

Written by Diah Kintan P

Turning the chaos inside my head into well-arranged words. Writing to keep my sanity.

No responses yet