(mencoba) bahagia sendiri
DAY 6 — single and happy
akan mencoba melanjutkan challenge yang terhenti di hari kelima dengan sisa-sisa kesadaran yang tidak seberapa
Sudah lebih dari dua tahun sejak aku putus dengan mantanku yang terakhir. Hingga sekarang sebenarnya aku masih sangat sulit percaya kalau aku masih sendiri, alias masih tidak punya pacar, alias jomblo.
single and happy…
Terdengar sangat catchy memang, tapi apakah selalu begitu? Dulu setiap kali aku putus dari pacarku, aku merasa seperti selalu diburu-buru untuk segera move on dan segera mencari pacar baru. Entah dari mana aku mendapat keyakinan semacam itu. Aku akan terus mencari sambil terus berfantasi, membayangkan bagaimana jadinya jika mendapatkan cinta yang baru. Mungkin memang bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan. Tapi aku yang dulu sepertinya memang tidak pandai berdamai dengan kenyataan dan juga tidak pandai berteman dengan kesendirian.
Entah sejak kapan, tapi setelah otakku sedikit lebih dewasa aku baru menyadari satu hal; aku tidak pernah bisa benar-benar menghadapi masalahku. Selalu lebih mudah untuk menganggap masalah itu tidak benar-benar ada dan kabur untuk menghindarinya. Seperti aku yang hampir selalu menjalin hubungan romantis karena aku tidak bisa sendiri dan aku tidak tahu cara lain untuk mengatasi kesepian itu kalau bukan dengan punya pacar.
apakah aku bisa terus sendiri karena aku bahagia? apakah aku bahagia terus sendiri?
Jawaban akan pertanyaan dalam hidup tidak pernah tersedia dalam pilihan ganda. Yang salah dan yang benar tidak selalu pasti, seperti hidup yang tidak hanya hitam dan putih tapi juga banyak abu-abu.
Tentu saja aku tidak tahu jawabannya. Apakah aku bisa terus sendiri karena aku bahagia? Mungkin aku hanya sudah berdamai dengan keadaan dan kesendirianku. Meskipun terdengar sangat aneh, baru akhir-akhir ini aku tahu bagaimana caranya berteman dan menjaga pertemanan jadi aku bisa meredakan rasa sepi itu.
Apakah aku bahagia terus sendiri? Ya, aku bahagia. Aku bahagia bisa melakukan semua yang ingin kulakukan. Bisa selalu pergi dengan teman-temanku kapan saja. Tapi bukan berarti aku sama sekali tidak iri saat aku melihat pasangan-pasangan yang sedang kasmaran. Pasti menyenangkan juga ada seseorang yang kehadirannya selalu ditunggu. Yang memikirkannya saja membuat hati berbunga-bunga. Lalu aku bertanya kepada diriku sendiri, “apakah suatu saat nanti aku bisa mendapatkan cinta yang berbalas?”
Jalan kehidupan tidak selalu mulus. Kadang berliku, kadang terjal. Pemandangannya bisa begitu indah membuat kita menitikkan air mata, tapi juga terkadang hujan badai yang membuat mulut mengeluarkan sumpah serapah. Aku bahagia sendiri sekarang, tapi seperti manusia biasa aku terkadang tidak bahagia karena alasan yang sama.
Menjalani hidup sendiri hanyalah sebagian dari proses, dan memiliki pasangan bukanlah tujuan dari hidup. Aku yakin aku yang dulu tidak akan bisa memahami kata-kata itu.
Hakone, 30 September 2020